selamat datang

Selamat Datang di Blog Saya
Blog ini merupakan blog saya yang sangat sederhana yang berisikan informasi yang mungkin anda butuhkan.


SELAMAT MEMBACA

jangan Lupa ya Tinggalkan Pesan anda

Jumat, 26 November 2010

Trik Memompa Semangat belajar

            Tak bisa dipungkiri, semangat apabila dibiarkan tanpa adanya usaha untuk memompanya lama-lama akan mengendur juga. ibarat Balon yang diisi udara, lama-lama balon itu akan mengempes jika tidak ditambahi udara. hehehe..... kog semangat dibanding-bandingkan dengan balon seh,,, entahlah saya juga bingung kog bisa nulis yang seperti itu. hehehe yang pastinya kita akan membahas pentingnya memacu semangat belajar yang sudah mulai mengendur.
Semangat seseorang kadang-kadang saja bisa mengendur apabila mengalami bad mood,  Apalagi dengan seringnya kita mengalami kegagalan, kemunduran atau ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan, lambat laun apa yang sebelumnya kita tekadkan dengan sangat antusias, tidak mustahil akhirnya akan padam juga.
Lalu bagaimana solusinya supaya semangat kita tetap membara?
Ada beberapa trik yang bisa kita lakukan untuk menyiasatinya:
1.        Bila semangat kita down, yang harus kita lakukan adalah mengingat kembali saat-saat awal kita ketika memulai sesuatu dengan begitu menggebu-gebu. Dengan demikian kita seakan mempunyai energi baru kembali seperti saat semula.
2.         Usahakan mengingat sebanyak mungkin keberhasilan-keberhasilan yang pernah kita raih (sekecil apapun itu), supaya kita tetap yakin bahwa sebenarnya kita mampu melakukan hal-hal besar melalui langkah-langkah kecil terlebih dahulu.
3.        Jadikan kegagalan sebagai cambuk untuk memotivasi langkah kita selanjutnya, lakukan koreksi dan perbaikan secara bertahap mulai dari persiapan awal, pelaksanaan dan penyelesaian setiap kegiatan.
4.        Selalu melakukan evaluasi terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan rencana kerja kita, jangan biarkan setiap masalah menghalangi langkah kita untuk maju, tapi jadikan masalah sebagai sarana memperbanyak ilmu dan kreativitas kita dengan jalan mencari solusi untuk menyelesaikannya dan bukan menghindarinya.
5.        Buang jauh-jauh sipat putus asa dan mudah menyerah, tapi bentengi semangat kita dengan komitmen dan tekad baja terhadap cita-cita semula bahwasanya untuk menjadi seorang pemenang bukan karena  ia tak pernah jatuh melainkan tetap bangun dan berdiri tegak kembali setiap kali ia terjatuh...


Belajar Menghargai Diri Anda Sendiri

          Terkadang seseorang bisa saja menjadi terbawah ketika roda bumi berputar ke bawah dan sebagian yang lain bisa saja sedang menanjak terus naik tanpa terlihat puncak dan Sebagian lagi mungkin saja tetap di tengah dan tidak bergerak sendiri.
Di situasi apapun kita berada, kita mungkin akan dihadapkan dengan  sebuah pertanyaan tentang bagaimana menghargai hidup?
          Ketika pertanyaan ini bergulir mungkin kita akan sejenak diajak ke dalam alam pikir kita tentang apa saja yang sudah dilakukan untuk menghargai hidup kita sendiri. Ukuran apakah yang bisa membuat kita bisa terlihat menghargai hidup kita sendiri.
          Menghargai hidup itu ukurannya adalah bercermin. Psikologi dalam bercermin biasanya akan memacu kita untuk menjadi yang terbaik. Lihatlah bagaimana kita sibuk menata riasan mana kala ada sedikit riasan saja yang tidak pas. Di depan cermin kita selalu ingin tampak baik dan mempesona, bila ada cela sedikit kita akan segera memperbaikinya...
          Maka bila mau jujur pada diri sendiri, menghargai diri itu semudah bercermin.
Lihatlah kekurangan dalam diri dan belajar memperbaiki diri dari hari ke hari.
Tak perlu takut mengakui kesalahan pada diri sendiri. Toh hanya Allah SWT dan diri kita saja yang tahu kesalahan-kesalahan diri kita kan?
          Selama kita memiliki kesadaran yang tinggi untuk terus memperbaiki diri sendiri,Maka selama itulah kita bisa menghargai diri kita sendiri. jangan mudah berputus asa, tetap optimis dalam menapaki kehidupan yang hanya sementara ini.

Senin, 15 November 2010

kiat Belajar untuk memperoleh ilmu

            kalau difikir-fikir, ada gag seh Orang yang hobby belajar????? ehm, may be yes. may be no. hanya anda yang tahu akan diri anda. hehehehee.....
Saya fikir mungkin hanya sebahagian saja orang yang memiliki kegemaran belajar, ini terbukti ketika kita dalam proses belajar mengajar, tiba-tiba ada pengumuman dari guru bahwa hari ini kita cepat pulang, karena guru-guru akan mengadakan rapat. so, otomatis kita sebagai peserta didik akan bersorak kegirangan...... iya kan???? tapi mungkin itu hanya terjadi di proses belajar mengajar diluar sana, bukan ditempat kita.
         Tujuan belajar bukan untuk memperoleh nilai tinggi belaka dalam suatu mata pelajaran, tetapi untuk memperoleh ilmu sebanyak mungkin sebagai bekal bagi masa depan. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan itu tentu saja dibutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dan menerapkan target sukses belajar yang tepat.
     Belajar merupakan sebuah kegiatan yang berkesinambungan, sebuah proses yang berlangsung terus-menerus. Apa yang dipelajari kemarin adalah dasar dari yang dipelajari untuk hari ini. Apa yang dipelajari hari ini akan menjadi bekal untuk mempelajari ilmu yang lebih tinggi tingkatannya. 

Cara belajar yang efektif dan efisien agar meraih hasil maksimal
Berikut beberapa cara sukses dalam belajar yang dapat diterapkan:
  • Berdoa

    Jangan lupa mengawali dan mengakhiri kegiatan belajar dengan berdoa kepada Allah. karena Allah SWT yang akan menentukan apakah kita akan berhasil dalam proses belajar.



  •  Tetapkan tujuan 
Segala sesuatu harus memiliki tujuan, demikian pula dengan belajar. Belajar tanpa tujuan tak ubahnya orang yang berjalan tanpa arah. Apa tujuan Anda untuk belajar? Mendapat nilai bagus atau mempersiapkan diri untuk masa depan? Hanya untuk ulangan esok hari atau untuk bekal kehidupan selanjutnya? hanya anda yang tahu akan diri Anda.

  • Tetapkan cita-cita 
  • Memiliki cita-cita juga merupakan salah satu kiat sukses dalam belajar. Setelah menetapkan cita-cita hendak menjadi apa, tanamkan tekad yang kuat untuk meraih cita-cita tersebut. Lebih awal menentukan cita-cita maka akan lebih baik karena proses belajar akan lebih terarah. Adanya cita-cita yang pasti pun akan memudahkan ketika memilih jurusan di perguruan tinggi.  




 
  • Miliki motivasi

    Kiat sukses dalam belajar yang berikutnya adalah motivasi. Motivasi merupakan  faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini bisa datang dari dalam diri sendiri (disebut motivasi intrinsik), bisa pula datang dari luar diri (disebut motivasi ekstrinsik).

    Meskipun sama-sama mendorong, namun dorongan yang paling kuat  adalah dorongan yang datang dari dalam diri. Motivasi belajar bisa bermacam-macam, misalnya ingin mempertahankan prestasi semester lalu, ingin menyenangkan orang tua, ingin memperoleh beasiswa, ingin lulus dengan nilai yang baik, dan sebagainya. Motivasi yang kuat akan membuat bersemangat. Sebaliknya, motivasi yang lemah akan membuat malas.
     
  • Mengenali cara belajar yang cocok

    Cara belajar yang cocok bagi orang yang satu belum tentu cocok bagi orang yang lain.  Ada yang lebih cocok belajar sendiri di tempat yang sunyi, ada pula yang lebih cocok belajar secara berkelompok. Ada yang lebih suka belajar sambil mencoret-coret (menulis kembali, membuat diagram, skema, dan sebagainya), ada pula yang baru bisa belajar jika ada iringan musik (sebaiknya pilih musik instrumentalia yang lembut agar konsentrasi tidak terpecah).

    Ada yang lebih mudah belajar dengan cara membaca (visual), ada yang lebih mudah belajar dengan cara mendengar (audio), ada pula yang lebih optimal jika mengkombinasikan keduanya (belajar secara audio visual).
    Belajar dengan cara yang tepat akan memberikan hasil yang lebih memuaskan
    .Setelah mengetahui kiat-kiat sukses dalam belajar, maka sekarang waktunya untuk menerapkannya. Lakukanlah yang terbaik. Jadilah yang terbaik.

Jumat, 12 November 2010

browshing


Browshing is my hobby

      Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, kita dapat memperoleh pengetahuan bukan lagi dari perangkat keras seperti buku, tetapi kita bisa mencari apa saja yang kita inginkan melalui jaringan internet. Bayangkan saja, pada zaman dahulu, orang- orang yang ingin membuat suatu karya ilmiah, sibuk mengunjungi tempat- tempat formal seperti perpustakaan untuk mencari bahan. Tapi kadang- kadang bahan yang dicari tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
     Ehm,, saya aja udah merasakan bagaimana susahnya mencari bahan untuk menyusun suatu karya ilmiah. Ini cerita tentang pengalaman saya sebelum mengenal jaringan internet. Terkadang udah sampe mau muntah mencarinya di perpustakaan, eh... tidak ada satupun buku yang sesuai dengan apa yang kita inginkan.
     Hari berikutnya saya coba kunjungi perpustakaan lagi , padahal sebelumnya saya udah tahu kalau di perpustakaan itu tidak ada buku yang saya cari. Tapi, demi-demi githu lho... he he saya datang juga,,,.
    Sampai akhirnya saya putus asa dan ingin mengundurkan diri ikut lomba karya ilmiah. Mendengar keluhan saya, kawan saya memberi semangat agar tetap mengikuti lomba itu, dan dia menyarankan kepada saya agar saya mencari bahannya melalui internet. Dari situlah saya hobby browshing internet. apa saja yang saya butuhkan, dapat saya cari melalui internet. apa saja materi yang saya inginkan, saya bisa mendapatkannya melalui internet.


Rabu, 03 November 2010

Penakut, Gag Lagi dech!!!!!!!

Mengatasi takut adalah hal yang penting kita lakukan, sebab jika takut dibiarkan, dia akan menghalangi kita untuk bertindak. Tidak bertindak, artinya tidak ada sukses.
Takut adalah kondisi emosi negatif yang paling merusak. Tentu saja takut bertindak dan takut menggapai hasil yang besar. Sumber takut adalah kegagalan dan kehilangan.


Orang yang dikuasai oleh rasa takut, dia tidak akan pernah mencoba. Jika dia tidak pernah mencoba, maka dia tidak memiliki peluang sukses. Bagaimana akan sukses jika tidak memiliki peluang?
Hanya ada satu takut yang baik dan bahkan harus kita miliki. Yaitu takut kepada Allah. Tetapi kita tidak sedang berbicara hal ini, kita sedang membahas takut kepada selain Allah yang akan merusak sukses kita.



Penyebab Takut
Takut disebabkan oleh sesuatu yang mungkin mengakibatkan hal yang buruk dan kita tidak bisa mengatasinya. Yang ditakutkan saat mau memulai bisnis ialah gagal, kemudian kehilangan uang, dan hidup akan hancur sementara dia tidak bisa mengatasi kehancuran tersebut.
Orang akan takut berbicara di depan publik. Yang dia takutkan adalah saat dia berbuat salah dan kesalahannya menjadikan dia orang yang dianggap buruk oleh orang lain. Dan, dia tidak bisa mengatasi anggapan ini.
Takut disebabkan karena adanya kemungkinan buruk dan dia merasa tidak mampu mengatasi akibat buruk tersebut.

Cara Mengatasi Takut
Kata kunci yang membuat seseorang takut ialah kemungkinan akibat buruk dan persepsi terhadap kemampuan dirinya. Bayangan akibat buruk disebabkan oleh pikiran negatif, prasangka, melebih-lebihkan, dan generalisasi. Sering kali, kita terlalu mendramatisir akibat buruk itu. Dengan berpikir positif dan berpikir jernih, sering kali apa yang menakutkan itu tidaklah seseram yang dibayangkan.
Teknik pertama untuk mengatasi rasa takut ialah cobalah tulis kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Berpikirlah dengan jernih, tanyakan:
Benarkan akibatnya akan seburuk itu? Bisa jadi tidak. Coba lihat orang lain yang pernah mengalami. Carilah banyak rujukan, jangan hanya satu saja.

Saat Anda sudah menemukan kemungkinan akibat buruk, hasil pemikiran yang jernih, periksa apakah Anda akan sanggup mengatasinya? Jika sanggup, apa yang perlu ditakutkan? Ambillah tindakan.
Bagaimana jika kita ternyata tidak akan sanggup mengatasi akibat buruk? Kata siapa? Itu bisa saja hanya persepsi Anda saja. Jika Anda merasa tidak sanggup sebelum mencoba, artinya kepercayaan diri Anda memiliki masalah. Anda perlu meningkatkan kepercayaan diri. Setelah Anda memiliki kepercayaan diri yang cukup, Anda akan yakin mampu mengatasi masalah, dan keberanian Anda akan muncul. Anda akan mampu mengatasi rasa takut.
Semua orang sebenarnya memiliki rasa takut. Mengatasi rasa takut bukan berarti menghilangkan ketakutan sama sekali. Rasa takut itu mungkin tetap ada, tetapi Anda akan tetap bertindak karena Anda yakin mampu mengatasi akibatnya.
Jadi, untuk mengatasi takut, langkah pertamanya ialah jangan lebay dech… biasa-biasa saja terhadap kemungkinan buruk yang akan terjadi. Berpikirlah positif dan jernih. Yang kedua bangunlah kepercayaan diri Anda bahwa Anda akan melakukannya dengan baik dan mampu mengatasi akibatnya. Kunci mengatasi takut ialah berpikir positif dan percaya diri.

Saatnya memberantas Phobia Matematika


Matematika merupakan subjek yang sangat penting dalam system pendidikan di dunia. Negara yang mengabaikan pendidikan matematika sebagai perioritas utama akan tertinggal dari kemajuan  segala  bidang terutama Sains dan teknologi. Maka tak heran jika peradaban manusia berubah dengan pesat ditunjang oleh partisipasi matematikayang selalu mengikuti perkembangan zaman. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan, diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Atas dasar itu, pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta dididk sejak bangku SD sampai perguruan tinggi untuk membekali peserta didik dengan kemampuyan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif dan kemampuan bekerja sama.
Tapi kenyataannya, dalam perkembangannya pelajaran Matematika ini malah banyak menimbulkan masalah dan perlu mendapat perhatian serius dari para Ahli dan Pendidik.
Berdasarkan dari hasil penelitian di Indonesia ( Kompas, 2001), ditemukan bahwa tingkat penguasaan peserta didik dalam matematika untuk semua jenjang pendidikan masih sekitar 34%. Ini sangat memprihatinkan. Anggapan masyarakat khususnya dikalangan pelajar matematika masih merupakan pelajaran yang sulit bahkan sangat ditakuti oleh sebagian besar pelajar. Mereka juga menganggap matematika sebagai momok, ilmu yang kering dan teoritis, penuh dengan lambang-lambang, rumus-rumus yang sulit dan sangat membingungkan.
Akibatnya pelajaran matematika kehilangan sifat netralnya. Kondisi ini diperparah oleh sikap guru pengajar matematika yang sering berprilaku Killer, galak, mudah marah, suka mencela, monoton, terlalu cepat dalam mengajar dan otoriter edan menganggap siswa yang bertanya sebagai hal yang kurang ajar. Disamping itu, juga disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada hafalan, kecepatan berhitung dan prestasi individu, serta banyaknya guru pengajar matematika yang tidak mengetahui proses terpenting dalam bermatematika adalah nalar, bukan kemampuan berhitung, mereka juga menganggap bahwa siswa yang tidak bisa cepat berhitung tidak pintar matematika. 

Selain itu, kurikulum matematika yang padat juga menyebabkan pengajaran matematika di sekolah-sekolah cenderung didominasi proses transfer of knowledge saja dan tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan sendiri kearah mana merek abereksplorasi dan menemukan pengetahuan yang bermakna bagi diri mereka.  Agar selama 12 tahun belajar matematika itu tidak sia-sia dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hal diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kita lebih mementingkan siswa tahu apa (learning to know) daripada siswa bisa apa (learning to do), lebih- lebih terhadap siswa menjadi apa ( learning to be). Miliaran dana untuk Try out atau BT yang muaranya hanya mengajar siswa (learning to know) bukan mendidik siswa menjadi apa (learning to be). Seorang guru ternyata hanya mengajar  siswa menjadi pintar menjawab soal ujian, bukan mendidik siswa menjadi cerdas  memecahkan persioalan kehidupan yang akan dihadapinya kelak.
Padahal, tujuan dibrikannya matematika di sekolah  adalah untuk mempersiapkan peserta didik  agar dapat bermatematika dalam kehidupan sehari- hari  mempelajari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus tenaga pendidik  di bidang pendidikan khususnya pendidikan matematika seharusnya melakukan berbagai perubahan bagaimana peserta didik itu lebih mencintai matematika dan dapat menerapkan matematika dalam kehidupan .
Kita sebagai tenaga pendidik diharapkan  agar melakukan proses pembelajaran  matematika dapat dilangsungkan secara manusiawi sehingga matematika tidak dianggap lagi menjadi momok yang sangat menakutkan bagi siswa seperti pelajaran yang sulitlah, keringlah, bikin pusing dan anggapan negative lainnya.
Adapun metode dalam pembelajaran matematika  harus disesuaikan dengan kepada siapa materi itu diajarkan. Cara mengajarkan matematika kepada peserta didik yang masih berusia 0 sampai 5 tahun tentunya berbeda dengan peserta didik usia dewasa.kita juga harus memperhatikan bagaimana mengajar matematika itu bila waktunya di pagi hari, siang hari, sore hari ataupun malam hari.  Oleh Karena itu, seorang guru harus memiliki model pembelajaran matematika yang berpariasi.
Selain itu kita harus  menyelenggarakan proses pembelajaran  matematika yang lebih baik dan bermutu. Jika selama ini matematika dianggap sebagai ilmu yang abstrak, rumus-rumus dan soal-soal. Maka sudah saatnya bagi siswa untuk menjadi  lebih akrab dan familier dengan matematika.
Adapun Mengubah paradigma pembelajaran matematika juga sangat diperlukan, dimana siswa diposisikan sebagai objek, dianggap tidak tahu atau belum tahu apa-apa. Sementara guru diposisikan diri sebagai orang yang mempunyai pengetahuan, sebagai satu-satunya sumber ilmu. Sudah saatnya paradigm mengajar tersebut diganti dengan paradigm belajar. Dimana dalam paradigm belajar, siswa diposisikan sebagai subjek. Pengetahuan bukan merupakan sesuatu yang sudah jadi melainkan suatu proses yang harus digeluti dan difikirkan. De3ngan demikian siswa sendirilah yang harus aktif. Disini tugas guru bukan lagi aktif mentrasfer pengetahuan, melainkan bagaimana menciptakan kondisi  belajar yang sesuai materi dan representative.
Pembelajaran matematika akan lebih bermakna dan menarik  bagi siswa jika guru dapat menghadirkan masalah-masalah yang sudah dikenal  dalam kehidupan sehari-hari.
Impementasi pembelajaran ini tidaklah mudah, membutuhkan pemahaman yang mendalam dari para guru mengenai konteks siswa , sekolah, masyarakat dan budaya, belum lagi sikap pemerintahan terkait dengan kurikulum berbasis kompetensi  (KBK) atau KTSP dan UN. Bagaimana nanti jika guru mengembangkan model pembelajaran tersebut , tetapi siswa dievaluasi dengan pilihan berganda? Bagaimana nanti jika siswa banyak yang tidak lulus?. Kekhawatiran semacam itu tetap menghinggapi para Guru.  Guru mau tidak mau dituntut untuk bekerja keras dan terus belajar, guru satu dengan yang lainnya bisa berkorabolasi sehingga memperkaya satu sama lain sehingga pengembangan pembelajaran matematika yang bermutu dapat terwujud.